Ingin belajar masak, tak perlu belajar yang sulit. Resep kali ini merupakan bahan cooking class yang diajarkan Chef Ida Bagus Made Parwata, Korwil ICA Pusat Indonesia Tengah. Menu tradisional yang juga termasuk dalam menu andalan Nusantara ini mudah dalam pembuatannya. Penyajiannya sangat unik, khususnya cumi-cumi bumbu kencur. Penataan di piring yang menarik tentu akan meningkatkan selera makan. Memasak bukan hanya harus enak, namun, penyajian di piring menjadi hal penting. Kesan pertama, begitu menggoda. Anda tertarik, mari kita mencobanya.
Ayam Sisit
Bahan:
750 gram daging ayam
1 buah jeruk lemo
2 lembar daun jeruk
1 buah sereh
Minyak goreng
Gula secukupnya
8 buah cabai merah besar
3 buah bawang putih
6 buah bawang merah
1 sendok teh terasi
1 sendok makan bawang putih goreng
1 sendok makan bawang merah goreng
5 buah bawang putih
1 buah tomat
1 buah jeruk nipis diambil airnya
3-5 buah cabai rawit iris halus lalu goreng hingga layu
Cara membuat:
• Cuci bersih ayam, lumuri air jeruk nipis dan garam. Diamkan sebentar lalu goreng atau panggang hingga matang. Kemudian disuwir-suwir.
• Haluskan bawang merah, bawang putih, terasi, dan cabai merah besar. Tumis bumbu yang dihaluskan dengan minyak, masukkan sereh, daun jeruk, gula, dan garam secukupnya. Masak sampai wangi. Masukkan daging ayam suwir.
• Matikan kompor, masukkan bawang merah goreng, bawang putih goreng, cabai rawit goreng dan jeruk nipis. Aduk rata, sajikan hangat.
Cumi Bumbu Kencur
Bahan:
300 gram cumi utuh, bersihkan
300 gram daging udang, haluskan
300 gram daging ikan tenggiri, haluskan
30 gram cabai merah cincang kasar
20 gram bawang putih cincang kasar
15 gram bawang putih cincang kasar
5 gram jahe cincang halus
5 gram kunyit cincang halus
50 cc santan
1 batang sereh, cincang halus
3 sendok makan bumbu sune cekuh
Bumbu sune cekuh:
100 gram bawang putih
25 gram cabai rawit merah
20 gram kemiri tumbuk
½ sendok teh garam
2 lembar daun salam
75 gram kencur diiris
20 gram kunyit diiris
5 gram terasi bakar
2 sendok minyak goreng
Cara membuat bumbu sune cekuh:
• Tumbuk semua bahan kecuali daun salam dan minyak goreng. Panaskan wajan dan tumis bumbu halus masukkan daun salam, tumis sampai wangi selama lima menit.
• Angkat dan dinginkan sebelum digunakan.
Cara membuat cumi:
• Campur semua bumbu cincang dan daging menjadi satu, aduk rata.
• Masukkan semua adonan ke dalam cumi-cumi utuh, lalu bungkus masing-masing cumi isi dengan aluminium foil atau daun pisang. Sematkan biting, kukus 10 menit.
• Agar penampilan lebih cantik setelah dikukus, buka daging cumi kemudian diberi sedikit minyak dipanggang sebentar agar warnanya agak kecokelatan.
Sate Lembat
Bahan:
I kg daging babi/ayam
1 butir kelapa parut
Bumbu:
20 gram cabai merah
35 gram bawang merah
5 gram terasi
20 gram kencur
8 gram kunir
25 gram bawang ptuih
15 gram jahe
1 sendok makan ketumbar
Garam secukupnya
Cara membuat:
• Kupas semua bumbu lalu tumbuk sampai halus.
• Cincang daging sampai lumat.
• Campur jadi satu: kelapa parut, bumbu dan daging, uleni hingga rata, lalu lilitkan sepanjang 4-5 cm pada tusuk sate bambu yang panjangnya 15-20 cm.
• Panggang di atas bara sampai matang sampai warnanya kuning kecokelatan.
Urap
Bahan:
100 gram kol diiris tipis
100 gram bayam
100 gram kacang panjang potong 2-3 cm
100 gram tauge
1 buah cabai merah besar diiris
1 sendok makan kelapa parut
2 sendok makan bawang merah goreng
1 buah jerok lemo diiris
Bumbu:
2 sendok makan bawang merah goreng
2 sendok makan bawang putih diiris
1 buah cabai merah besar buang bijinya diiris
2 sendok teh sambal sere tabia
3 lembar daun jeruk purut diiris halus
4 cm kencur keprak
¼ sendok teh garam
¼ sendok gula pasir
1 sendok makan minyak
Bahan sambal sere tabia:
100 gram cabai rawit merah
20 gram terasi
20 gram bawang putih
Air jeruk lemo
Garam secukupnya
Minyak kelapa
Cara membuat sambal sere tabia:
• Cabai rawit, terasi, bawang putih dipanggang di atas bara, kemudian diulek tambahkan garam, air jeruk lemo dan minyak kelapa.
Cara membuat urap:
• Semua sayuran diseduh air panas. Saring, sisihkan.
• Campurkan semua sayuran, cabai, kelapa parut dan bawang goreng, aduk rata.
• Campur bumbu jadi satu tambahkan air jeruk lemo, aduk rata.
• Siramkan bumbu halus ke dalam campuran sayur beri garam, merica dan jeruk lemo secukupnya.
Perkenalkan Makanan Indonesia Penampilan Cantik, Pembuatannya HigienisMasakan tradisional Indonesia bersifat klasik dan unik. Banyak warung makan kaki lima menyajikan makanan khas yang enak dan ramai dikunjungi. Namun, tak jarang masih kurang higienes dalam pembuatan dan penyajiannya kurang menarik. Demikian diungkapkan Korwil ICA Indonesia Tengah Ida Bagus Made Parwata di Sanur (18/9).
Untuk itu, para chef mencoba mengemas dengan penyajian yang lebih baik tanpa mengurangi kekhasan bumbu dan rasa yang ada di dalamnya. Ia berharap, hotel-hotel di seluruh Indonesia diharapkan menyajikan masakan tradisional dan makanan nasional sebagai menu andalan mereka. Hal ini, menurutnya, agar para wisatawan lokal lebih mencintai makanan Indonesia dan sebagai ajang promosi kepada turis asing.
Rencana ke depan, ICA Pusat akan menerbitkan satu buah buku resep-resep tradisional seluruh Indonesia dengan 400 halaman. Beberapa pakar kuliner ikut bergabung seperti Chef Vindex, William Wongso, Ny, Tuti dan lainnya.
Ia berpandangan, makanan Indonesia masih kalah dengan makanan Cina, Thailand atau India karena kurangnya promosi. Padahal, tiap daerah di Indonesia dengan aneka keragaman budayanya memiliki makanan khas yang unik dan lezat tak kalah dengan bangsa lain. Dengan diterbitkannya buku ini, ia berharap, makanan Indonesia akan mulai dikenal di mancanegara, dan tidak diakui menjadi makanan bangsa lain. Gagasan penerbitan buku ini mendapatkan respons positif dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, saat melantik kepengurusan ICA Pusat yang baru, Selasa 28/8 di Jakarta. “Berbagai acara yang diselenggarakan ICA, saya harapkan mampu mengangkap martabat makanan Indonesia. Salah satunya, acara Denpasar Food Festival sebagai upaya untuk memperkenalkan makanan tradisional Bali. Awalnya, sempat para pedagang resah karena berpikir tidak akan ada pengunjung. Setelah lima kali digelarnya, Denpasar Food Festival sudah menjadi kegiatan tahunan yang selalu dibanjiri pengunjung. Bahkan, pemasukannya hampir mencapai Rp 2 miliar,” papar mantan Chef Bali Tropic Resort and Spa ini.
Ia menambahkan, dengan berbagai acara kuliner yang diselenggarakan, sudah banyak inovasi yang dilakukan, seperti pengenalan lawar tidak hanya menggunakan bahan utama daging babi, tapi sekarang sudah banyak dikenal lawar kebo, lawar kambing, bahkan lawar cumi.
Ia menilai, makanan tradisional Bali sangat digemari para wisatawan lokal maupun asing. Banyak rumah makan tradisional Bali yang begitu mendapat hati para turis, misalnya Babi Guling Bu Oka, namun, menurutnya, ada satu kekurangan dari pengusaha kuliner makanan Bali, yakni belum membuatnya menjadi besar, artinya belum mampu menampung banyak orang.
Saat ini, ICA bersama Diskes dan Pemkot Denpasar terus melakukan survei lapangan untuk melihat kehigienisan dan sanitasi warung makan tradisional. Upaya ini dilakukan, kata tokoh Sanur ini, untuk memberikan perhatian dan sosialisasi kepada pemilik warung, bukan hanya cantik lewat penyajian makanan, namun dalam proses pembuatannya juga harus sehat dan bersih. –ast